Kamis, 16 Desember 2021

IMM KEMBALI PERTANYAKAN ANGGARAN KETERSEDIAAN OBAT DI RSUD PANDEGLAN


 

Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Pandeglang pertanyakan besaran anggaran milyaran rupiah tahun 2021 untuk ketersediaan obat di RSUD Pandeglang, dan pertanyakan pengawasan DPRD. 

Sejak pertengahan 2021 PC IMM Pandeglang sudah merasa heran dengan besaran anggaran untuk belanja obat dari APBD TA 2021, karena tidak relevan dengan tersedianya obat di apotik RSUD yang sering "tidak ada" saat pasien akan mengambil dan terpaksa membeli di apotik luar. 

Ketua PC IMM Pandeglang Sadin mengatakan, "Kekosongan obat di RSUD Pandeglang bukan hanya  kali ini saja terjadi, akan tetapi sering terjadi berulang kali, dan menyebabkan pasien tidak mampu harus membeli obat dari luar apotik Rumah Sakit, saat pendampingan pasen di RSUD beberapa kali kami mengalami itu" 

Kami prihatin lanjut Sadin, kekosongan obat di RSUD Berkah terjadi padahal anggaran milyaran. Lalu, kemana obat-obatnya? Kami juga heran kalau DPRD baru tau, Apa kerjanya kalau begitu? RSUD itu kan BLUD yang menyerap anggaran APBD Pandeglang?" Tutur Sadin (16/12). 

Bupati harus segera turun tangan menangani persoalan ini, karena kekosongan obat ini bukan kali pertama terjadi di lingkungan RSUD Pandeglang, kami sering mengalami hal serupa, terhadap pasien-pasien kurang mampu yang kami dampingi berobat di RSUD. 

Selain itu, PC IMM Pandeglang juga heran kalau komisi IV DPRD Pandeglang baru mengetahui, gimana fungsi pengawasan yang jadi kewenangannya dan seharusnya demikian. Pelayanan kesahatan ini kan soal kemanusiaan, menyangkut penyelamatan hidup mati masyarakat pandeglang. Ungkap Sadin 

Besarnya anggaran milyaran rupiah yang diperuntukan untuk pengadaan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang yang bersumber dari APBD Pandeglang seharusnya mampu menutupi kebutuhan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang, kalau sampai kosong kan aneh, kemana?. 

Sadin menambahkan, Sejak lama sebetulanya kami terus pantau dan melakukan investigasi untuk mengumpulkan data-data, dan rencananya setelah data terkumpul akan kami konsultasikan ke aparat penegak hukum. Hal ini tentunya untuk perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD. 

Menurut Informasi, Pemerintah Kab. Pandeglang telah mencanangkan anggaran untuk pembelian obat-obatan sebesar 12 Miliar. Anggaran tersebut terinci di APBD murni T.A 2021 sebesar 6 Miliar dan perubahan APBD sebesar 6 Miliar 

"Melihat besarnya anggaran untuk pengadaan obat-obatan di lingkungan RSUD Berkah Pandeglang tentu tidak wajar, jika ditemukan berkali-kali pasien yang harus membeli obat dari luar Rumah sakit, terlebih lagi pasien itu adalah peserta BPJS, ini ada apa?." Kata sadin 

"Maka kami sangat berharap pihak RSUD Berkah Pandeglang mau transparan terkait penggunan anggaran tersebut." Pungkas Sadin Maulana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelantikan Keluarga Mahasiswa Sobang Periode 2022-2023

Pengurus Keluarga Mahasiswa Sobang (KEMAS) Kab. Pandeglang-Banten periode 2022-2023 mengadakan Pelantikan & Sekaligus mengad...